Di bawah ini
menunjukkan lima posisi intelektual dan moral yang disebutkan pada bagian 1
menjabarkan ideology dari kelima kelompok sosial. Hal ini ditampilkan pada
Tabel 6.2.6
Tabel 6.2: Kesesuaian kelima Kelompok Sosial
dengan Ideologinya
Kelompok Sosial
|
Ideologi
|
Industri pelatih
(New Right)
|
dualis / absolut
|
Teknologi pragmatis
|
Multiplistic /
absolutis
|
Humanis lama
|
relativis / absolut
(terpisah)
|
Pendidik
Progressive
|
relativis / absolut
(terhubung)
|
Pendidik Publik
|
relativis /
fallibilist
|
Di bidang pendidikan
matematika beberapa bukti empiris yang mendukung identifikasi Williams atas
tujuan utama dalam pendidikan dapat dikutip. Ernest (1986, 1987) membedakan 3
kelompok kepentingan yang terdiri dari (1) pendidik, (2) matematikawan, dan (3)
perwakilan industri dan masyarakat, masing-masing memiliki tujuan pendidikan
matematika. Tujuan-tujuan tersebut adalah adalah (1) pengembangan pribadi, (2)
penanaman matematika murni dan (3) utilitarian, sesuai dengan'tujuan dari (1)
para pendidik publik, dikombinasikan dengan pendidik progresif, (2) humanis
lama, dan (3) trainer industri yang dikombinasikan dengan teknologi pragmatis.
Beberapa bukti empiris untuk mendukung atribusi ini disediakan dalam Ernest
(1987), termasuk hasil survei skala besar tentang pendapat terhadap pendidikan
matematika dari sejumlah kelompok sosial yang berbeda terkait dengan pendidikan
di Amerika Serikat (NCTM, 1981).
Cooper (1985)
menyediakan sebuah studi sejarah rinci tentang kelompok kepentingan yang
berbeda yang ada di Inggris, yang berkaitan dengan pendidikan matematika pada
1950-an dan 1960-an. Dia berpendapat bahwa aliansi matematikawan universitas,
guru-guru sekolah umum dan kepentingan industri berhasil mendefinisikan kembali
matematika sekolah untuk melayani kepentingan mereka dalam pendidikan
matematika bagi para elit. Para matematikawan ingin silabus sekolah dibawa
lebih dekat ke silabus matematika universitas modern, dan para guru sekolah
umum juga mengutarakan apa yang mereka inginkan. Para pengusaha menginginkan
masuknya beberapa topik terapan modern dan pemecahan masalah dalam kurikulum
matematika sekolah. Tetapi di atas itu semua mereka ingin memastikan
terdapatnya pasokan lulusan matematika untuk melayani kebutuhan industri. Persekutuan
tersebut berhasil menegosiasi ulang sifat matematika sekolah sesuai dengan
tujuan-tujuan yang diinginkan. Hal ini dapat ditafsirkan sebagai aliansi
pragmatis teknologi dan humanis lama matematis untuk mengalahkan tujuan dari
pendidik publik dan progresif. Seperti yang ditunjukkan oleh Cooper, sebuah
proyek yang mewujudkan beberapa tujuan dari kedua kelompok terakhir (Percobaan
Matematika Midland) berakhir gagal, sedangkan Proyek Sekolah Matematika yang
lebih erat kaitannya dengan kelompok lain dan kepentingan mereka, berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar