Pada bagian ini
kami memberikan gambaran singkat dan perbandingan kelompok dan ideologi mereka.
Meskipun tentu dangkal, tetapi memberikan sebuah fungsi orientasi, sebuah advance organiser (Ausubel, 1968).
Ikhtisar pada Tabel 7.1, menggunakan unsur-unsur model ideologi pendidikan
(Tabel 6.3) untuk kategorinya. Perbedaannya dua elemen pertama dihilangkan, dan
ideologi politik (dan nama) dari kelompok kepentingan sosial yang ditambahkan,
mencerminkan lokasi sosial, aspirasi dan kepentingan kelompok.
Beberapa pola
dapat dilihat pada Tabel 7.1. Pertama,
semua elemen sekunder berpadu dan berasal dari filsafat matematika, himpunan
nilai-nilai moral dan teori masyarakat. Unsur-unsur utama mengilhami semua
aspek pendidikan matematika dalam sebuah cluster ideologis, menggambarkan
sebuah tesis sentral buku ini, bahwa ideologi memiliki dampak yang kuat, hampir
menentukan pada pedagogi matematis.
Pola lebih
lanjut dapat dilihat, termasuk reproduksi sosial yang tersirat dalam empat
ideologi pertama. Pengajaran matematika melalui kelompok-kelompok ini melayani
dalam cara yang berbeda untuk mereproduksi stratifikasi yang ada masyarakat,
melayani kepentingan kelompok. Tema ‘Kemurnian’ ini dipakai bersama oleh
ideologi ketiga dan keempat, mengenai kemurnian materi pelajaran atau dengan
kreativitas murni dan pengembangan pribadi. Hal
ini juga berkaitan dengan ideologi pertama, yang berkaitan dengan kemurnian
moral. Akhirnya, tema ‘relevansi sosial’ ini dipakai bersama oleh dua ideologi
pertama dan ideologi terakhir. Namun, ini membelah ke dalam kecenderungan
reproduksi-utilitarian dari dua pertama, dan keterlibatan sosial untuk
perubahan, dari ideologi terakhir. Tema-tema ini
akan dikembangkan lebih lanjut, di kemudian.
Tabel 7.1:
Gambaran Umum Lima Ideologi Pendidikan
Kelompok Sosial
Aspek
Tinjauan
|
Pelatih Industri
|
Pragmatis teknologi
|
Old Humanist
|
Pendidik Progresif
|
Pendidik Masyarakat
|
Ideologi Politik
|
Radikal kanan, Kana Baru
|
Meritokratik, Konservatif
|
Konservatif/Liberal
|
Liberal
|
Sosialis Demokratik
|
Pandangan tentang Matematika
|
Sekumpulan Kebenaran dan Aturan
|
Bangunan Pengetahuan bermanfaat yang tidak
perlu dipertanyakan
|
Bangunan Pengetahuan murni yang terstruktur
|
Pandangan proses: personalisasi matematika
|
Konstrustivisme sosial
|
Nilai-nilai Moral
|
Authoritarian
‘Victorian’ values,
Pilihan,
Usaha,
Menolong-diri,
Kerja,
Kelemahan Moral,
Kita-Baik,
Mereka-Jelek
|
Utiliarian,
Pragmatism,
Expediency,
‘penciptaan kekayaan’,
Pengembangan Teknologis
|
Keadilan ‘Buta’,
Struktur yang berpusat aturan,
Hirarki,
pandangan‘klasik’ kaum paternalistik
|
Berpusat pada seseorang,
Peduli (caring),
Empati,
Nilai-nilai kemanusiaan,
memelihara,
Maternalistik,
pandangan ‘Romantis
|
Keadilan Sosial, kebebasan, kesamaan,
persaudaraan, kepedulian sosial, keterlibatan dan kewarganegaraan
|
Teori Masyarakat
|
Hirarki yang ketat,
Market Place
|
Hirarki meritokratik
|
Elitis,
Klas terstratifikasi
|
Hirarki lembut,
Wilayah kesejahteraan
|
Hirarki adil
Perlu reform
|
Teori Anak
|
Tradisi Sekolah Dasar: Anak ‘malaikat jatuh’
dan ‘kapal kosong’
|
Anak:’kapal kosong’ dan ‘alat yang tumpul’
Pekerja atau manajer masa depan
|
Dilute Elementary
School view
Character building
Cultur tarnes
|
Berpusat-anak,
Pandangan progresif
Anak: ‘bunga yang tumbuh’ dan ‘liar tanpa dosa’
|
Pandangan Kondisi Sosial: ‘tanah liat dibentuk
lingkung-an’, ‘raksasa yang sedang tidur’
|
Teori kemampuan
|
Tertentu dan warisan
Terealisasi oleh usaha
|
Kemampuan warisan
|
Warisan buatan dari pikiran
|
Bervariasi tetapi perlu penghargaan
|
Produk kultural: tidak tetap
|
Tujuan matematis
|
‘kembali ke dasar’: numerasi dan pelatihan
sosial dalam ketaatan
|
Math berguna pada level yg cocok dan
sertifikasi (berpusat industri)
|
Menyebarkan bangunan pengetahuan math (berpusat
math)
|
Kreatifitas, realisasi diri melalui math
(berpusat anak)
|
kesadaran kritis dan kewarganegaraan demokratis
|
Teori Belajar
|
Kerja keras, usaha, latihan, hafalan
|
Kemahiran ketrampilan, pengalaman praktis
|
Pemahaman dan penerapan
|
Aktivitas, bermain, eksplorasi
|
Mempertanyakan, pembuatan keputusan, negosiasi
|
Teori Mengajar Matematika
|
transmisi otoriter, dril, tanpa embel-embel
|
instruktur keterampilan, memotivasi melalui
pekerjaan-relevansi
|
menjelaskan, memotivasi, lulus pada struktur
|
memfasilitasi pribadi, eksplorasi, mencegah
kegagalan
|
diskusi, konflik, mempertanyakan isi dan
pedagogi
|
Teori Sumberdaya
|
Kapur dan hanya bicara
Anti kalkulator
|
Tangan, microkomputer
|
Bantuan visual untuk memotivasi
|
Kaya Peralatan untuk eksplorasi
|
Relevan secara sosial
Autentik
|
Teori asesmen dalam Matematika
|
Uji eksternal dasar yang sederhana
|
menghindari kecu-rangan, uji eksternal dan
sertifikasi, profil keterampilan
|
pemeriksaan eksternal berdasarkan hirarki
|
guru dipimpin penilaian internal, menghindari
kegagalan
|
berbagai mode, penggunaan isu-isu sosial dan
konten
|
Teori Keberagaman Sosial
|
sekolah dibedakan menurut kelas, cripto-rasis,
monoculturalist
|
bervariasi kurikulum oleh occpations masa depan
|
bervariasi kurikulum dengan kemampuan saja
(matematika-netral)
|
memanusiakan ma-tematika netral utk semua:
mengguna-kan budaya lokal
|
akomodasi keanekaragaman sosial dan budaya
suatu kebutuhan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar