Pages

Lima Ideologi Pendidikan Matematika: Sebuah Tinjauan

Kamis, 15 Desember 2016

 Pada bagian ini kami memberikan gambaran singkat dan perbandingan kelompok dan ideologi mereka. Meskipun tentu dangkal, tetapi memberikan sebuah fungsi orientasi, sebuah advance organiser (Ausubel, 1968). Ikhtisar pada Tabel 7.1, menggunakan unsur-unsur model ideologi pendidikan (Tabel 6.3) untuk kategorinya. Perbedaannya dua elemen pertama dihilangkan, dan ideologi politik (dan nama) dari kelompok kepentingan sosial yang ditambahkan, mencerminkan lokasi sosial, aspirasi dan kepentingan kelompok.
Beberapa pola dapat dilihat pada Tabel 7.1. Pertama, semua elemen sekunder berpadu dan berasal dari filsafat matematika, himpunan nilai-nilai moral dan teori masyarakat. Unsur-unsur utama mengilhami semua aspek pendidikan matematika dalam sebuah cluster ideologis, menggambarkan sebuah tesis sentral buku ini, bahwa ideologi memiliki dampak yang kuat, hampir menentukan pada pedagogi matematis.
Pola lebih lanjut dapat dilihat, termasuk reproduksi sosial yang tersirat dalam empat ideologi pertama. Pengajaran matematika melalui kelompok-kelompok ini melayani dalam cara yang berbeda untuk mereproduksi stratifikasi yang ada masyarakat, melayani kepentingan kelompok. Tema ‘Kemurnian’ ini dipakai bersama oleh ideologi ketiga dan keempat, mengenai kemurnian materi pelajaran atau dengan kreativitas murni dan pengembangan pribadi. Hal ini juga berkaitan dengan ideologi pertama, yang berkaitan dengan kemurnian moral. Akhirnya, tema ‘relevansi sosial’ ini dipakai bersama oleh dua ideologi pertama dan ideologi terakhir. Namun, ini membelah ke dalam kecenderungan reproduksi-utilitarian dari dua pertama, dan keterlibatan sosial untuk perubahan, dari ideologi terakhir. Tema-tema ini akan dikembangkan lebih lanjut, di kemudian.


Tabel 7.1: Gambaran Umum Lima Ideologi Pendidikan
Kelompok Sosial
Aspek
Tinjauan
Pelatih Industri
Pragmatis teknologi
Old Humanist
Pendidik Progresif
Pendidik Masyarakat
Ideologi Politik
Radikal kanan, Kana Baru
Meritokratik, Konservatif
Konservatif/Liberal
Liberal
Sosialis Demokratik
Pandangan tentang Matematika
Sekumpulan Kebenaran dan Aturan
Bangunan Pengetahuan bermanfaat yang tidak perlu dipertanyakan
Bangunan Pengetahuan murni yang terstruktur
Pandangan proses: personalisasi matematika
Konstrustivisme sosial
Nilai-nilai Moral
Authoritarian ‘Victorian’ values,
Pilihan,
Usaha,
Menolong-diri,
Kerja,
Kelemahan Moral,
Kita-Baik,
Mereka-Jelek
Utiliarian,
Pragmatism,
Expediency,
‘penciptaan kekayaan’,
Pengembangan Teknologis
Keadilan ‘Buta’,
Struktur yang berpusat aturan,
Hirarki,
pandangan‘klasik’ kaum paternalistik
Berpusat pada seseorang,
Peduli (caring),
Empati,
Nilai-nilai kemanusiaan,
memelihara,
Maternalistik,
pandangan ‘Romantis
Keadilan Sosial, kebebasan, kesamaan, persaudaraan, kepedulian sosial, keterlibatan dan kewarganegaraan
Teori Masyarakat
Hirarki yang ketat,
Market Place
Hirarki meritokratik
Elitis,
Klas terstratifikasi
Hirarki lembut,
Wilayah kesejahteraan
Hirarki adil
Perlu reform
Teori Anak
Tradisi Sekolah Dasar: Anak ‘malaikat jatuh’ dan ‘kapal kosong’
Anak:’kapal kosong’ dan ‘alat yang tumpul’
Pekerja atau manajer masa depan
Dilute Elementary School view
Character building
Cultur tarnes
Berpusat-anak,
Pandangan progresif
Anak: ‘bunga yang tumbuh’ dan ‘liar tanpa dosa’
Pandangan Kondisi Sosial: ‘tanah liat dibentuk lingkung-an’, ‘raksasa yang sedang tidur’
Teori kemampuan
Tertentu dan warisan
Terealisasi oleh usaha
Kemampuan warisan
Warisan buatan dari pikiran
Bervariasi tetapi perlu penghargaan
Produk kultural: tidak tetap
Tujuan matematis
‘kembali ke dasar’: numerasi dan pelatihan sosial dalam ketaatan
Math berguna pada level yg cocok dan sertifikasi (berpusat industri)
Menyebarkan bangunan pengetahuan math (berpusat math)
Kreatifitas, realisasi diri melalui math (berpusat anak)
kesadaran kritis dan kewarganegaraan demokratis
Teori Belajar
Kerja keras, usaha, latihan, hafalan
Kemahiran ketrampilan, pengalaman praktis
Pemahaman dan penerapan
Aktivitas, bermain, eksplorasi
Mempertanyakan, pembuatan keputusan, negosiasi
Teori Mengajar Matematika
transmisi otoriter, dril, tanpa embel-embel

instruktur keterampilan, memotivasi melalui pekerjaan-relevansi
menjelaskan, memotivasi, lulus pada struktur

memfasilitasi pribadi, eksplorasi, mencegah kegagalan
diskusi, konflik, mempertanyakan isi dan pedagogi

Teori Sumberdaya
Kapur dan hanya bicara
Anti kalkulator
Tangan, microkomputer
Bantuan visual untuk memotivasi
Kaya Peralatan untuk eksplorasi
Relevan secara sosial
Autentik
Teori asesmen dalam Matematika
Uji eksternal dasar yang sederhana
menghindari kecu-rangan, uji eksternal dan sertifikasi, profil keterampilan
pemeriksaan eksternal berdasarkan hirarki
guru dipimpin penilaian internal, menghindari kegagalan
berbagai mode, penggunaan isu-isu sosial dan konten
Teori Keberagaman Sosial
sekolah dibedakan menurut kelas, cripto-rasis, monoculturalist
bervariasi kurikulum oleh occpations masa depan
bervariasi kurikulum dengan kemampuan saja (matematika-netral)
memanusiakan ma-tematika netral utk semua: mengguna-kan budaya lokal
akomodasi keanekaragaman sosial dan budaya suatu kebutuhan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS