Pages

Teori Perry

Rabu, 07 Desember 2016

Teori Perry menetapkan urutan tahap pengembangan, serta memungkinkan melakukan fiksasi dan pengunduran dari level-level nya. Untuk sederhananya, kami hanya mempertimbangkan tiga tahap yaitu, 'Dualisme, Multiplisitas dan Relativisme. Teori tidak berakhir pada Relativisme, tapi terus melalui beberapa tahap komitmen. Namun tahapan ini tidak mewakili re-strukturisasi radikal keyakinan, tidak seperti entrenchment dan integrasi Relativisme kedalam seluruh kepribadian. Hal yang mendasari Skema Perry adalah asumsi bahwa perkembangan intelektual dan etika mulai tertanam dalam serangkaian keyakinan yang tidak dipertanyakan, berlangsung melalui beberapa tingkat detasemen kritis, dan kemudian kembali tertanam dengan sendirinya dalam suatu komitmen terhadap seperangkat prinsip intelektual dan etika. Jadi tiga tahap dibahas disini cukup untuk membedakan ideologi yang secara struktural berbeda.

Dualisme

Dualisme sederhana adalah penataan bercabang dari dunia antara baik dan buruk, benar dan salah, kami dan lainnya. Pandangan dualistik dicirikan oleh dikotomi sederhana dan ketergantungan yang kuat pada keabsolutan dan otoritas sebagai sumber kebenaran, nilai, dan kontrol.
Sehingga dalam hal keyakinan epistemologis, Dualisme menyiratkan pandangan absolutis terhadap pengetahuan yang dibagi menjadi dua yaitu kebenaran dan kepalsuan, bergantung pada otoritas (penguasa) sebagai arbiter/wasit. Pengetahuan tidak dinilai secara rasional, tetapi dinilai dengan mengacu pada otoritas. Dalam hal keyakinan etika, Dualisme berarti bahwa semua tindakan hanya dinilai atas benar atau salah.

Semua masalah diselesaikan dengan Ketaatan (penyelarasan diri dengan Authority): kepatuhan dan kesesuaian terhadap hak dan apa yang Mereka inginkan. Keinginan/kemauan kekuasaan (Will Power) dan pekerjaan akan menghasilkan kongruensi aksi dan penghargaan. Keserbaragaman (multiplicity) tidak diperhitungkan. Diri didefinisikan terutama oleh keanggotaan dalam hak dan tradisional.
(Perry, 1970, akhir-chart)

Keserbaragaman/Multiplisitas
Sebuah pluralitas 'jawaban', sudut pandang atau evaluasi, dengan mengacu pada topik atau masalah yang sama. Pluralitas ini dianggap sebagai kumpulan yang mempunyai ciri-ciri tersendiri (discrete) tanpa struktur internal maupun hubungan eksternal, dalam artian ‘orang memiliki hak untuk memiliki pendapatnya sendiri', dengan implikasi bahwa tidak ada penilaian dapat dibuat terhadap pendapat-pendapat tersebut.
(Perry, 1970, akhir-chart)
Pandangan multiplistik mengakui adanya pluralitas jawaban, pendekatan atau perspektif, baik yang bersifat epistemologis ataupun etis, tetapi tidak memiliki dasar pilihan rasionalt antara alternatif--alternatif.

Relativisme
Sudut pandang pluralitas, interpretasi, kerangka acuan, sistem nilai dan kontingensi (ketidaktentuan) yang mana sifat-sifat struktural dari konteks dan bentuk memungkinkan adanya berbagai macam analisis, perbandingan dan evaluasi dalam Multiplisitas.
(Peery 1970, end-chart)
Secara epistemologis, Relativisme mengharuskan pengetahuan, jawaban dan pilihan dilihat sebagai suatu yang bergantung pada fitur dari konteks, dan dievaluasi atau dibenarkan dalam sistem atau prinsip-prinsip yang diatur. Dari sudut pandang etika, tindakan dianggap diinginkan atau tidak diinginkan berdasarkan kesesuaian dengan konteks dan sistem nilai-nilai dan prinsip-prinsip.
Sejumlah peneliti pendidikan menemukan bahwa skema Perry adalah kerangka yang berguna untuk menggambarkan perkembangan intelektual dan etika dan juga keyakinan pribadi. Termasuk juga aplikasinya untuk tingkat pemikiran sistem teori siswa (Salner, 1986), mahasiswa dan siswa jurusan matematika (Buerk, 1982; dkk Stonewater 1988) dan guru matematika 'terkait keyakinan-sistem (Copes, 1982, 1988; Oprea dan Stonewater, 1987; Cooney dan Jones, 1988; Cooney, 1988 Ernest, 1989a). Jadi teori Perry secara luas digunakan untuk menjelaskan filosofi pribadi, khususnya dalam matematika.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS