Pages

Upaya Mensosioalisasikan Batik Banten

Selasa, 06 Desember 2016

Upaya Mensosioalisasikan Batik Banten
·           Pelatihan Gratis untuk Pelajar dan Umum
Dalam pelatihan tersebut diajarkan cara membuat batik, para siswa dierkenalkan terlebih dahulu tentang sejarah batik banten, pengenalan alat dan bahan, dijelaskan tata cara yang baik dan benar dalam membatik, dan diajak praktik langsung membuat batik. Selain mengupayakan pelestarian membatik bagi generasi muda, hasil dari pelatihan ini diharapkan mampu menambah popularitas Batik Banten sekaligus meningkatkan eksistensi Sentra Usaha dan Pelatihan Batik Banten.
·         Menerima Wawancara Tanpa Biaya
Setiap orang boleh mewawancarai bapak Uke secara langsung, karena dengan cara ini diharapkan pewawancara dapat menyebarkan informasi tentang batik banten kepada pihak lain.
·         Bekerjasama dengan Media
Kedaung Grup            : Bekerjasama dalam kegiatan pameran batik
Gramedia         : Menerbitkan buku tentang batik
LG                   : Produk berupa mesin cuci dan lemari pendingin (kulkas) diberi cover bernuansa batik, sehingga dengan cara ini secara tidak langsung masyarakat mengenal ragam motif batik.
2.      Sentra Usaha
Sebagai sentra usaha, rumah batik Banten memiliki 120 karyawan yang bekerja dari hari senin – sabtu. Dalam satu hari mampu memproduksi 250-300 helai kain batik berukuran 230x230 cm. Hal ini sesungguhnya sesuai dengan jumlah meja yang dapat digunakan untuk membatik, yaitu berjumlah 5 buah. Proses membatik yang tetap mempertahankan menggunakan teknik cap ini menanandakan tingkat ketekunan karyawan. Karena apabila merubah teknik menjadi teknik printing dikhawatirkan berkurangnya kinerja karyawan, meskipun akan lebih besar hasil produksinya.
Dalam prosses pemasaran yang cukup efisien, yaitu mempertahankan ke-eksklusifan citra Batik Banten dengan hanya memasarkan produk kepada pihak-pihak yang telah bekerjasama, bahkan sudah mampu mengekspor hingga ke Thailand. Dalam setiap penjualan, Batik Banten mampu mencapai harga 130 ribu rupiah per helai kain batik katun, adapun untuk bahan lainnya yang lebih berkualitas mampu mencapa 880 ribu hingga 1 juta rupiah. Hingga mampu menghasilkan omset sebesar 35-60 juta perhari.
Selain menjual kain batik, sentra usaha Batik Banten juga menjual kemeja batik, kaos bernuansa kebantenan, slayer batik, tas batik, selendang batik, dan souvenir lainnya yang bernuansa kebantenan. Kesuksesan usaha ini tentunya tidak lepas dari berbagai rintangan yang dihadapi, seperti kurangnya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal pemasaran. Juga tidak lepas dari cita-cita pendiri, yaitu menjadikan Batik Banten sebagai muatan local (mulok) dalam materi pembelajaran tingkat SD-SMA. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat meningkatkan usaha, hal ini didorong oleh motivasi untuk tetap bertahan, yaitu:
·         Mensejahterakan Karyawan
·         Tidak takut untuk bersaing
·         Mengajar merupakan bagian dari promosi
·         Mencari uang
Selain itu, ternyata Sentra Usaha Batik Banten ini memiliki strategi yang handal, dinamakan 5S+5S, antara lain:
1)      Strategi, konsisten terhadap strategi yang telah direncanakan sejak awal, artinya tidak mudah terpengaruh terhadap trending usaha lainnya yang popular di masa-nya. Dalam hal ini, Batik Banten berusaha mempertahankan strategi.
2)      Struktur, terdapat structural pengorganisasian pekerjaan sehingga setiap pekerja memiliki tugasnya masing-masing sesuai professionalitasnya.
3)      System, membuat system kerja seefisien mungkin sesuai aturan pakai.
4)      Sumber daya manusia, dalam hal ini pekerja yang direkrut tidak memandang title calon pekerja, justru memberdayakan masyarakat yang mempunyai karakter ketekunan tinggi dan rajin, karena apabila mempekerjakan calon pekerja yang bertitle tinggi dikhawatirkan pekerjaannya tidak memuaskan namun menuntut gaji yang tinggi
5)      Speak, yaitu berusaha untuk menyampaikan sesuai keadaan dalam mempromosikan batik.
Selanjutnya 5 s dalam agama yaitu senyum, sapa, salam, sopan dan santun, karena dalam setiap kedatangan pengunjung terdapat 75 % kemungkinan membeli produk. Daam hal ini, tim manager mendesain tempat sedemikian rupa sehingga dapat membuat nyaman pengunjung meskipun tidak begitu luas. Jadi, mengupayakan agar pengunjung dapat betah/bertahan lama di Rumah Batik.
Prinsipnya mnciptakan usaha yang berbeda dan promosi dalam segala hal serta cintai pekerjaan.

3.      Pusat Pelatihan Membatik
Sebagai salah satu upaya melestarikan budaya yang telah ada, yaitu Batik banten, adalah dengan mewariskan kemampuan membatik kepada generasi muda dengan cara memberikan pelatihan membatik.
Keterbukaan tempat pelatihan membatik, yaitu bagi siapa saja yang memiliki minat tinggi untuk membatik, terutama bagi para pelajar SD-SMA di seluruh Indonesia boleh datang ke Pusat pelatihan Membatik Batik Banten ini.
Dalam proses pelatihan ini, pihak karyawan telah mempersiapkan sejumlah helai kain berukuran 50x50 cm yang telah dicap beragam motif batik. Dalam pelatihan membatik harus melalui beberapa tahap, yaitu:
1)      Pengenalan sejarah, oleh pendiri.
2)      Pengenalan teori membatik oleh pendiri.
3)      Pelatihan membatik dipandu oleh tim pemandu membatik.
Selain dilakukan langsung di Sentra Pelatihan Batik Banten, pelatihan membatik juga dilakukan di daerah-daerah target pelatihan, seperti di Sawarna, Bayah, yang ditujukan untuk ibu-ibu dan bapak-bapak. Kain yang digunakan dalam pelatihan ini berukuran 230x230 cm sebagaimana kain batik untuk dipasarkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS