Upaya Mensosioalisasikan Batik Banten
·
Pelatihan Gratis untuk Pelajar dan Umum
Dalam pelatihan
tersebut diajarkan cara membuat batik, para siswa dierkenalkan terlebih dahulu
tentang sejarah batik banten, pengenalan alat dan bahan, dijelaskan tata cara
yang baik dan benar dalam membatik, dan diajak praktik langsung membuat batik.
Selain mengupayakan pelestarian membatik bagi generasi muda, hasil dari
pelatihan ini diharapkan mampu menambah popularitas Batik Banten sekaligus
meningkatkan eksistensi Sentra Usaha dan Pelatihan Batik Banten.
·
Menerima Wawancara Tanpa Biaya
Setiap orang boleh
mewawancarai bapak Uke secara langsung, karena dengan cara ini diharapkan
pewawancara dapat menyebarkan informasi tentang batik banten kepada pihak lain.
·
Bekerjasama dengan Media
Kedaung Grup : Bekerjasama dalam kegiatan pameran
batik
Gramedia : Menerbitkan buku tentang batik
LG : Produk berupa mesin cuci
dan lemari pendingin (kulkas) diberi cover bernuansa batik, sehingga dengan
cara ini secara tidak langsung masyarakat mengenal ragam motif batik.
2.
Sentra
Usaha
Sebagai
sentra usaha, rumah batik Banten memiliki 120 karyawan yang bekerja dari hari
senin – sabtu. Dalam satu hari mampu memproduksi 250-300 helai kain batik
berukuran 230x230 cm. Hal ini sesungguhnya sesuai dengan jumlah meja yang dapat
digunakan untuk membatik, yaitu berjumlah 5 buah. Proses membatik yang tetap
mempertahankan menggunakan teknik cap ini menanandakan tingkat ketekunan
karyawan. Karena apabila merubah teknik menjadi teknik printing dikhawatirkan berkurangnya
kinerja karyawan, meskipun akan lebih besar hasil produksinya.
Dalam
prosses pemasaran yang cukup efisien, yaitu mempertahankan ke-eksklusifan citra
Batik Banten dengan hanya memasarkan produk kepada pihak-pihak yang telah
bekerjasama, bahkan sudah mampu mengekspor hingga ke Thailand. Dalam setiap
penjualan, Batik Banten mampu mencapai harga 130 ribu rupiah per helai kain
batik katun, adapun untuk bahan lainnya yang lebih berkualitas mampu mencapa
880 ribu hingga 1 juta rupiah. Hingga mampu menghasilkan omset sebesar 35-60
juta perhari.
Selain
menjual kain batik, sentra usaha Batik Banten juga menjual kemeja batik, kaos
bernuansa kebantenan, slayer batik, tas batik, selendang batik, dan souvenir
lainnya yang bernuansa kebantenan. Kesuksesan usaha ini tentunya tidak lepas
dari berbagai rintangan yang dihadapi, seperti kurangnya kemampuan Sumber Daya
Manusia (SDM) dalam hal pemasaran. Juga tidak lepas dari cita-cita pendiri,
yaitu menjadikan Batik Banten sebagai muatan local (mulok) dalam materi pembelajaran
tingkat SD-SMA. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat meningkatkan
usaha, hal ini didorong oleh motivasi untuk tetap bertahan, yaitu:
·
Mensejahterakan Karyawan
·
Tidak takut untuk bersaing
·
Mengajar merupakan bagian dari promosi
·
Mencari uang
Selain itu, ternyata Sentra Usaha
Batik Banten ini memiliki strategi yang handal, dinamakan 5S+5S, antara lain:
1) Strategi,
konsisten terhadap strategi yang telah direncanakan sejak awal, artinya tidak
mudah terpengaruh terhadap trending usaha lainnya yang popular di masa-nya.
Dalam hal ini, Batik Banten berusaha mempertahankan strategi.
2) Struktur,
terdapat structural pengorganisasian pekerjaan sehingga setiap pekerja memiliki
tugasnya masing-masing sesuai professionalitasnya.
3) System,
membuat system kerja seefisien mungkin sesuai aturan pakai.
4) Sumber
daya manusia, dalam hal ini pekerja yang direkrut
tidak memandang title calon pekerja, justru memberdayakan masyarakat yang
mempunyai karakter ketekunan tinggi dan rajin, karena apabila mempekerjakan
calon pekerja yang bertitle tinggi dikhawatirkan pekerjaannya tidak memuaskan
namun menuntut gaji yang tinggi
5) Speak,
yaitu berusaha untuk menyampaikan sesuai keadaan dalam mempromosikan batik.
Selanjutnya
5 s dalam agama yaitu senyum, sapa, salam, sopan dan santun, karena dalam
setiap kedatangan pengunjung terdapat 75 % kemungkinan membeli produk. Daam hal
ini, tim manager mendesain tempat sedemikian rupa sehingga dapat membuat nyaman
pengunjung meskipun tidak begitu luas. Jadi, mengupayakan agar pengunjung dapat
betah/bertahan lama di Rumah Batik.
Prinsipnya
mnciptakan usaha yang berbeda dan promosi dalam segala hal serta cintai
pekerjaan.
3.
Pusat
Pelatihan Membatik
Sebagai
salah satu upaya melestarikan budaya yang telah ada, yaitu Batik banten, adalah
dengan mewariskan kemampuan membatik kepada generasi muda dengan cara
memberikan pelatihan membatik.
Keterbukaan
tempat pelatihan membatik, yaitu bagi siapa saja yang memiliki minat tinggi
untuk membatik, terutama bagi para pelajar SD-SMA di seluruh Indonesia boleh
datang ke Pusat pelatihan Membatik Batik Banten ini.
Dalam
proses pelatihan ini, pihak karyawan telah mempersiapkan sejumlah helai kain
berukuran 50x50 cm yang telah dicap beragam motif batik. Dalam pelatihan
membatik harus melalui beberapa tahap, yaitu:
1) Pengenalan
sejarah, oleh pendiri.
2) Pengenalan
teori membatik oleh pendiri.
3) Pelatihan
membatik dipandu oleh tim pemandu membatik.
Selain dilakukan
langsung di Sentra Pelatihan Batik Banten, pelatihan membatik juga dilakukan di
daerah-daerah target pelatihan, seperti di Sawarna, Bayah, yang ditujukan untuk
ibu-ibu dan bapak-bapak. Kain yang digunakan dalam pelatihan ini berukuran
230x230 cm sebagaimana kain batik untuk dipasarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar