Pages

Individualisme dalam Pengetahuan subyektif

Selasa, 13 Desember 2016

Sebuah fitur sentral dari teori konstruktivis sosial adalah bahwa pengetahuan subyektif terdiri makna pribadi istimewa, konsep dan struktur pengetahuan. Ini adalah tunduk pada batasan-batasan yang ditentukan oleh dunia eksternal dan sosial, namun ini menyisakan ruang untuk sangat variasi. Sebuah versi psikologis dari tesis ini akan memprediksi bahwa variasi yang signifikan dalam konsep dan pengetahuan yang harus terjadi antara individu, baik di dalam suatu budaya, dan bahkan lebih lagi dalam perbandingan antar budaya. Hipotesa ini tampaknya dikonfirmasi secara empiris, meskipun ada, tentu saja, masalah metodologis membandingkan makna pribadi. Setiap bukti tentang makna pribadi perorangan dan pengetahuan harus didasarkan pada kesimpulan dan dugaan, karena pengetahuan subyektif, menurut definisi, tidak tersedia kepada publik.
Sejumlah pendekatan psikologis yang berbeda memberikan bukti keunikan pengetahuan subyektif individu. Pertama, ada penelitian tentang kesalahan dalam pembelajaran matematika (Ashlock, 1976; Erlwanger, 1973; Ginsburg, 1977). Dari pola diamati, jelas bahwa banyak kesalahan sistematis dan tidak acak. Kisaran kesalahan yang diamati pada peserta didik menunjukkan bahwa mereka tidak diajarkan, dan yang pelajar membangun konsep-konsep istimewa dan prosedur mereka sendiri. Kedua, para peneliti menemukan bahwa ‘konsep-konsep alternatif’ (yaitu, konsep pribadi istimewa) juga sangat luas dalam ilmu (Abimbola, 1988; Driver, 1983; Pfundt dan Duit, 1988). Ketiga, penelitian telah mencoba untuk mewakili struktur kognitif siswa dalam matematika, dengan menggunakan berbagai metode pengumpulan data. Temuan mereka telah memasukkan secara spontan (yaitu, untaught) urutan prosedur dalam belajar aritmatika (Steffe et al, 1983; Bergeron et al, 1986.), dan pertumbuhan tidak tetap di mata rantai dalam hierarki konsep pribadi (Denvir dan Brown, 1986 ).
Ini menggambarkan pendekatan dasar yang luas dukungan empiris dan teoritis untuk versi psikologis dari konstruktivisme sosial. Individu sepertinya membangun makna pribadi yang unik dan struktur konseptual. Namun demikian, pola yang akan ditemukan dalam konstruksi di seluruh individu (Bergeron et al., 1986), mungkin mencerminkan mekanisme mental yang sama menghasilkan pengetahuan subyektif, dan pengalaman yang sebanding dan konteks sosial individu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS